LAB ARP MODE REPLY-ONLY
ARP Mode Reply-only ini digunakan sebagai keamanan pada mikrotik. implementasi Mode Reply-only ini berfungsi agar client tidak dapat mengubah IP nya sesuai keinginannya. dan cara konfigurasinya sebagai berikut :
1. Login ke mikrotik terlebih dahulu.
2. Disarankan kita sudah melakukan konfigurasi IP dan DHCP Server dengan alamat RB 192.168.1.4 dan pastikan client bisa ping ke router.
3. Setelah itu kita cek IP-->ARP List apakah ip tersebut sudah dinamic apa belum, jika sudah dinamic lalu kita coba klik 2 kali pada ip si client , lalu kita buat menjadi static , caranya dengan klik "make static".
4. Pada ARP list coba lihat apakah tanda D "Dinamic" pada ip client (ether 2) hilang , maka artinya sudah berubah menjadi static.
5. Selanjutnya kita merubah mode ARP pada ether 2, yang semula modenya Enable menjadi mode Reply-only.
6. Jika sudah melakukan konfigurai diatas dan cara konfigurasinya sudah benar , maka client tidak dapat merubah IP semaunya. jika clien tmerubah IP nya , client tidak bisa komunikasi dengna router. berikut ini sebagai contoh pembuktianya.
ARP Mode Reply-only ini digunakan sebagai keamanan pada mikrotik. implementasi Mode Reply-only ini berfungsi agar client tidak dapat mengubah IP nya sesuai keinginannya. dan cara konfigurasinya sebagai berikut :
1. Login ke mikrotik terlebih dahulu.
2. Disarankan kita sudah melakukan konfigurasi IP dan DHCP Server dengan alamat RB 192.168.1.4 dan pastikan client bisa ping ke router.
3. Setelah itu kita cek IP-->ARP List apakah ip tersebut sudah dinamic apa belum, jika sudah dinamic lalu kita coba klik 2 kali pada ip si client , lalu kita buat menjadi static , caranya dengan klik "make static".
4. Pada ARP list coba lihat apakah tanda D "Dinamic" pada ip client (ether 2) hilang , maka artinya sudah berubah menjadi static.
5. Selanjutnya kita merubah mode ARP pada ether 2, yang semula modenya Enable menjadi mode Reply-only.
6. Jika sudah melakukan konfigurai diatas dan cara konfigurasinya sudah benar , maka client tidak dapat merubah IP semaunya. jika clien tmerubah IP nya , client tidak bisa komunikasi dengna router. berikut ini sebagai contoh pembuktianya.
- Lakukan konfigurasi IP secara manual tetapi tetap dalam satu jaringan.
- Kemudian lakukan pengetesan dengan ping kealamat router, maka client tidak akan bisa komunikasi dengan router.
- Dari konfgurasi diatas dapat disimpulkan bahwa ip yang dikonfigurasi secara manual tidak terdaftar pada ARP list mikrotik, maka tidak bisa berkomunikasi dengan router.
Komentar
Posting Komentar